East Ventures di Indonesia sudah dikenal luas sebagai investor startup terkenal. Berdiri
pada tahun 2009 dan sudah mendanai lebih dari 160 perusahaan di Indonesia.
Perusahaan pemodal ventura asal Indonesia ini didirikan oleh tiga orang, yaitu
Willson Cuaca, Batara Eto, dan Taiga Matsuyama. Mereka memiliki kantor di
Indoneisa, Singapura, dan Jepang. Sepak terjang mereka di Indonesia sudah
sangat terkenal hingga melahirkan startup-startup bergelar unicorn yang sudah
meraup keuntungan sebesar $1 Miliar. Di balik kesuksesannya, ada beberapa hal
yang dilakukan oleh mereka dalam membantu memajukan perusahaan startup karya
anak bangsa.
1. Portofolio
Dengan mendanai ratusan
perusahaan, East Ventures tentu memiliki portofolio dan studi kasus yang
banyak. Dari portofolio tersebut, dapat dikumpulkan kesuksesan dan kegagalan
dalam mendirikan startup di Indonesia. Dengan adanya data-data tersebut terkumpullah
kesalahan-kesalahan yang pernah terjadi dan harus dihindari oleh para pendiri
startup atau yang lebih dikenal sebagai founder. Para investor menekankan untuk
menghindari kesalahan-kesalahan tersebut demi meminimalisir kegagalan pada
startup di kemudian hari.
2. Mentorship
Di dalam mentorship yang
diadakan dua pekan sekali dan dihadiri oleh para founder, terdapat ilmu-ilmu
teknologi mutakhir yang wajib diketahui bagi para founder sehingga mereka tidak
ketinggalan zaman. Di era digital ini, founder harus selalu up to date dengan keadaan sekitar dan
harus selalu bergerak dengan ide-ide yang baru setiap harinya. Mentorship ini
mendorong para founder untuk berpikir cerdas dan dinamis agar perusahaannya
berkembang dengan baik.
3. Startup
Unicorn
Hasil dari gaya mentorship
yang dimiliki oleh East Ventures adalah lahirnya beberapa perusahaan startup
unicorn di Indonesia. Dari sekian banyak perusahaan startup yang dibiayai oleh
investor ini, baru tiga saja yang berhasil menjadi startup unicorn. Sisanya
masih daam proses menyusul meski diperkirakan membutuhkan waktu yang cukup lama
mengingat ada gap di antara startup
unicorn dengan startup-startup yang baru tumbuh belakangan ini.
4. Success Ratio
Kesuksesan yang diraih oleh
East Ventures cukup menjanjikan, dari lima perusahaan yang dibiayai, hanya satu
yang mati. Ini artinya failure ratio yang
dimiliki sebanyak 20%. Semakin tinggi failure
ratio, maka semakin baik. Sebab, berarti investor tersebut berinvestasi high risk yang biasanya mendatangkan
keuntungan yang besar pula.
Hingga saat ini banyak
perusahaan yang dibiayai oleh investor besutan Indonesia yang juga terkenal di
Singapura dan Jepang ini. Meskipun di Indonesia termasuk rumit, namun banyak
peluang yang dapat dijadikan sumber keuntungan. Singapura dan Jepang juga
memiliki potensi yang kurang lebih sama, namun lebih tertata sehingga lebih
mudah diperkirakan bila dibandingkan dengan Indonesia yang masih serba kurang
efisien dalam mengatasi permasalahan sehari-harinya. Untuk itulah investor
datang ke Indonesia dan membantu dalam pengembangan dari sektor ekonomi untuk
menaikkan taraf hidup rakyatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar